Bandarlampung, 8 Pebruari 2013
Setelah lebih dari tiga bulan
pelaksanaan Musyawarah Nasional Korps
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam yang dilaksanakan di Pekan Baru tanggal 30
Nopember s/d 2 Desember 2012, akhirnya
Pimpinan Kolektif Majelis Nasional (PKMN) KAHMI yang terdiri dari Mahfud
MD, Viva Yoga Muladi, Anas Urbaningrum, M. Marwan dan Anis Baswedan resmi dilantik.
Dengan demikian, PKMN yang baru
saja dilantik tentunya mempunyai Pekerjaan Rumah yang sangat berat berkaitan
dengan peran dan fungsi organisasi kedepan. Paling tidak ada dua agenda besar
yang dihadapi antara lain : isu aktual prahara Korupsi yang melibatkan Partai
Politik, kemudian isu Pemilu Presiden 2014.
Walaupun kedua isu besar tersebut tidak berkaitan langsung dengan tugas
dan peran KAHMI, namun mau tidak mau, suka tidak suka isu tersebut menjadi
bagian terbesar dari fungsionaris KAHMI yang tidak terlepas dari organisasi
secara keseluruhan.
Isu aktual prahara Korupsi yang
melibatkan Partai Politik, harus disikapi dengan bijak oleh KAHMI karena hampir
sebagian besar fungsionaris dan anggota KAHMI adalah anggota bahkan
fungsionaris Partai Politik. Pilihan konsep negara hukum di Indonesia mempunyai
konsekwensi logis untuk menjunjung nilai-nilai hukum yang berlaku, KAHMI harus
bersikap tegas terhadap perang melawan Korupsi namun tetap mengedepankan asas
praduga tak bersalah terhadap tersangka dan terdakwa sebelum ada vonis
Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Pertanyaannya mengapa demikian ? tidak dipungkiri intrik politik yang ada
semua memungkinkan untuk direkayasa, sehingga diperlukan kerja keras dari hakim
untuk mencari kebenaran materiil yang pada gilirannya tujuan keadilan dan
kepastian hukum terwujud. Dengan kata lain, sikap KAHMI harus tegas dalam
meminimalisir pembunuhan karakter yang terjadi terhadap aktor-aktor politik yang belum tentu bersalah terlepas dari
siapapun orangnya, KAHMI tidak mengenal Peradilan jalanan.
Selanjutnya, mengenai isu
Pemilihan Presiden 2014. Walaupun KAHMI secara organisasi tidak akan mungkin
terlibat langsung namun lagi-lagi fungsionaris dan anggota KAHMI sebagian ada
yang terlibat dalam proses tersebut. Oleh karena itu sikap yang paling
bijaksana adalah KAHMI akan mengawal proses Pemilihan Presiden agar berjalan
dengan baik dan menghantarkan calon Presiden Republik Indonesia yang
benar-benar akan membawa Indonesia kearah yang lebih baik.
Oleh karena itu, momentum
pelantikan Pimpinan Kolektif Majelis Nasional (PKMN) KAHMI, Pimpinan Majelis Wilayah KAHMI Provinsi
Lampung mengucapkan Selamat dan Sukses atas dilantiknya Pimpinan Kolektif
Majelis Nasional (PKMN) KAHMI semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan
dan petunjuk sehingga fungsi dan peran KAHMI dapat berjalan sesuai amanah
organisasi. Yakin Usaha Sampai. (ahid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar